Sabtu, 14 September 2013

Rindukan dirimu, Sahabat.

Imel adalah seorang cewek cantik, yang kehidupannya benar2 mewah, benar-benar sempurna, memiliki orangtua yang sempurna, memiliki seorang Abang yang care banget, Ricky namanya.Imel juga memiliki 2 orang sahabat, Fandy dan Bella.
Fandy cowok cool yang sangat care banget sama Imel, dan Bella cewek cantik yang hobi banget sama warna ungu -_-
hm, dan Dion, pacar Imel yang benar-benar egois dan keras kepala.
Fandy dan Bella pun gak suka dengan hubungan Imel dan Dion, " lu pacaran sama Dion itu banyak makan hati Imel! ", teriak Bella.

ya begitulah, hidup Imel yang benar-benar sempurna.
Namun suatu saat, kebahagiaan itu satu per satu sirna saat kedua orangtua nya meninggal dalam kecelakaan pesawat saat dalam perjalanan pulang ke Indonesia.
Saat itu juga, Dion mengkhianati Imel, hubungan Imel dan Dion pun berakhir begitu saja.
Sejak saat itu, Imel benar-benar merasa hidupnya sudah HANCUR !

Namun, tanpa sepengetahuan Imel, Fandy ternyata menyimpan perasaan untuknya sejak lama.
Ketika mengetahui hal itu, Imel kaget dan berusaha menghindar, karena Imel tau bahwa Bella, juga menyukai Fandy.
Imel tidak ingin mengecewakan Bella, sahabat terbaiknya. namun Imel juga tidak ingin menyakiti perasaan Fandy, yang juga sahabat terbaiknya.

Sudah 3 bulan semenjak kejadian itu, Imel menghilang tidak ada kabar, rumahnya pun sudah tidak ditempati oleh siapapun, Fandy dan Bella pun bingung, mereka tidak tau harus mencari Imel kemana, nomor handphone-nya pun sudah tidak aktif.

Suatu saat, Imel mengalami keanehan pada kesehatannya.
Setelah ke dokter, ternyata Imel mengidap Leukimia stadium lanjut!
Imel pun kaget dan merasa ini hanya mimpi. Namun tidak! ini bukan mimpi, ini kenyataan! kenyataan yang pahit yang harus Imel terima dan harus Imel jalani.
Imel merasa hidupnya sudah tidak berarti.

Melihat keadaan ini, Ricky, abangya Imel mencoba memberi tau kabar ini ke Fandy dan Bella, namun Imel melarang.
Ricky tidak tega melihat adik satu-satunya seperti ini, maka diam-diam Ricky mengirim email ke Fandy, dan memberitahu apa yang terjadi. Namun belum ada balasan dari Fandy.

1minggu kemudian, Fandy membuka email, Fandy dan Bella pun kaget dan segera menemui Imel di ICU RS Permata Hati.
Bagaimana kelanjutannya?

wait For the Moment :)

Jumat, 02 Agustus 2013

Oh My Broo !

Kadang aku selalu berpikir bahwa hanya aku lah satu-satunya manusia yang paling sial di dunia, yang selalu memiliki masalah besar yg entah kapan akan berakhir, namun setelah aku melihat, setelah aku tau dan menyadari, ternyata aku tidak seburuk itu, masih banyak yg lebih kurang beruntung daripada aku, dan disinilah aku mulai belajar BERSYUKUR .

------------------------------
           
Aku keyla, usiaku 20tahun saat ini, yaa aku sedang menyelesaikan studi ku di Paris, Paris adalah salah satu kota impianku yg ingin sekali aku kunjungi, kehidupan di Indonesia sangat berbeda jauh dengan kehidupan di Paris, karena itu aku mulai beradaptasi di dunia yg bukan dunia ku (bagiku).

Memulai segala aktivitas tidak seperti biasa, tanpa Mama pastinya, harus belajar mandiri, kan orang sukses harus bisa mandiri (kataku).

“ hai, orang Indonesia juga? “, sapa seorang cewek berparas cantik dan hampir mirip Lady Gaga *upss..
“ iya, kok tau? Orang Indonesia juga? “, tanyaku penasaran.
“ iya aku orang Indonesia juga, TULEN hehehe, aku Heidi, nama kamu siapa? “
“ aku Keyla, oh seneng yaa ketemu orang Indonesia juga, jadi bisa sharing2 gitu hehe “
“ iya, aku juga, aku dari Jakarta, kamu darimana? “
“ aku dari Bandung “
“ oh, asik ya hehe ngomong2 kamu kelas apa? Mau aku anterin? “, tawarnya padaku.
“ hmm, aku di Art Class, di 1B2 sih, kamu? “
“ wow, berarti kita satu kelas dong ya hehe, yaudah sekarang mau langsung ke kelas aja atau gimana Key? “
“ langsung ke kelas aja deh, hehe soalnya takut telat, maklum hari pertama kuliah “, candaku.
“ hmm iya bener, hayu “, aku dan Heidi pun bergegas menuju kelas yg sebentar lagi akan menjadi kelasku.

------------------------------

Begini lah suasana kota Paris di pagi hari, lengkap dengan hidangan hot coffe yg sudah dihidangkan di café ini, sangat sejuk.

Tiba-tiba aku sangat merindukan masakan Mama, ya bagiku, seenak apapun masakan luar negri, masakan manapun, tapi masakan Mama tetap nomor SATU, hehehe..

Aku pun kadang merindukan sosok Papa, ahh! Bodoh banget sih! Aku gapunya Papa kayak dia, bajingan sekali! pikirku.

Ya, Mama dan Papa ku sudah 3tahun berpisah, Papa ku pergi meninggalkan aku dan Mama hanya karena wanita simpanannya, sampai saat ini pun aku tidak tau apakah dia masih hidup atau sudah mati, ahh terserah, aku tidak peduli, aku benci dia!
Bagiku, hanya Mama yang selalu mengerti aku, kadang aku benci dengan Tuhan, kenapa Tuhan membiarkan semua ini terjadi pada keluarga ku! Itu tidak adil! Itu lah kata-kata yg selalu terlontar di pikiranku.

“ Keyla? Hei kamu bengong aja, ga baik tauk pagi-pagi udah bengong hehe “, Heidi tiba-tiba saja datang dan membuyarkan semua lamunanku.
“ hehe engga kok, aku cuma lagi menikmati suasana pagi hari disini aja “, jawabku bohong.
“ hmm, kirain .. ehh kamu udah tau belum, cowok yang itu loh (sambil menunjuk ke seorang cowok di meja sebrang), dia juga orang Indonesia, tapi ya gitu deh, orangnya cool banget, wajar sih ganteng, tajir, terus, dia hobi banget baca buku, aku heran aja, cowok cool kayak dia, suka banget baca buku hehe .. “, cerita Heidi panjang luas.
“ ya mungkin ada yang dia sembunyiin aja, makanya dia gitu, justru kadang orang kayak gitu punya jiwa yg simpatik dan care banget “, jelasku tanpa berpikir, entah kata-kata jenis apa yang aku lontarkan tadi.
“ care banget sama siapa Key? Aku ya? Heheheh “
“ sama pacarnya hahahaha “, candaku.
“ yeee, mau lah jadi pacarnya hehe, lumayan loh buat pajangan hahaha “
“ yee dasar, niatnya udah gak baik tuh huuu “
“ biarin hehe, ehh ke kelas yuk? 7 menit lagi kelas udah mulai “
“ oh iya, aku bayar dulu ya? “
“ hmm, sekalian nih punya aku Key, nitip?hehehe “, bujuk Heidi manja.
“ iya iya, kembaliannya buat aku yah haha “
“ yee mau nya Keyla haha “

Aku pun menuju cashier untuk membayar hot coffe yang sudah ku pesan tadi.
Tiba-tiba ..
“ sorry, ini dompet kamu jatuh “, ucap seorang cowok di belakang ku, ya cowok itu cowok cool yang tadi Heidi ceritain, Oh My Brooo hihihi ..
“ oh iya, thanks banget nih, kalo gaada kamu, mungkin dompet aku udah ilang diambil orang, hehe, orang Indonesia juga? “, tanyaku sok akrab.
“ sama-sama .. “, jawabnya pelan, lalu berlalu dengan senyuman cool-nya.
Njiir, itu cowok dingin banget sih kayak kulkas heuheu -_-

------------------------------

Entah kenapa pagi ini aku pengen banget ke Perpustakaan Kampus, pengen cari buku tapi gatau buku apa, hmm ..

Ohh, aku suka buka tentang politik, karena menurut aku, politik di dunia ini sangat menarik untuk dikemas (emang bakso?) hehe

“ Duh, bukunya tinggi banget lagi”, pikirku sambil terus mencoba menggapai buku yg aku cari-cari.
Tiba-tiba ada cowok yang bantuin aku ambil buku itu, ya udah bisa nebak kan? Dia si cowok cool  itu, entah kenapa akhir-akhir ini aku sering berjumpa dengannya baik itu di kampus maupun di luar kampus, hmm..

“ lain kali minta bantuan ke orang kalo butuh bantuan buat ambil bukunya, kalo kamu jatuh gimana? Nih bukunya “, ucapnya dengan wajah juteknya.
“ iya, aku cuma gamau keliatan lemah aja, kalo dicoba dulu kan siapa tau bisa sendiri, ngomong-ngomong thanks again ya, aku Keyla, kamu? “, jelasku.
“ Revan “, lalu seperti biasa, dia pun berlalu, aku pun mengikuti nya sampai dia berhenti di suatu meja kecil untuk membaca buku yang sudah dia pegang, dan duduk di hadapannya, ya rasa penasaran ku dengannya membuat semakin penarasan haha

“ kamu suka politik juga ya? “, tanyaku.
“ sedikit “, jawabnya singkat.
“ hmm, sama dong hehe, eh kamu orang Indonesia juga kan? “, (pertanyaan bodoh) pikirku.
“ menurut kamu? “, Tanya nya balik.
“ yaa, kayaknya sih gitu hheehe “, sumpah aku malu banget +_+
“ kalo udah tau gausah nanya “
“ ya kan siapa tau kamu orang Belanda atau orang Singapore yg nyasar di Indonesia, terus bisa bahasa Indonesia deh hehe, konyol yah? Maaf “, asli kali ini aku makin goblok +_+Dia cuma diem ngeliatin aku doang dan nerusin baca bukunya, ini orang atau patung pikir ku.
“ kok kamu orangnya jutek banget sih ? “, tanyaku lagi.
Tapi, dia menutup bacaannya, mendekatkan wajahnya ke wajahku, lalu berbisik pelan, “ kalo mau ngobrol, jangan di perpustakaan, tempat lain bisa kan? “
Aku terdiam seketika saat dia berbisik padaku, Oh My Broo ! :3

------------------------------

“ Heidi, kamu harus denger cerita aku, kamu bener-bener harus denger ya! “, aku menaarik tangan Heidi dan mengajak nya ke kantin.
“ ada apa Key? Kok kayaknya seneng banget nih? Hahaha “, tebak Heidi.
“ hmmm, ntar aja di kantin, sekalian makan hehe “
“ asik di traktir huuu “
“ enak aja hahahah “

At canteen ..
“ hayo katanya mau cerita, keburu abis nih makanannya hiihi “, ucap Heidi penasaran.
“ kamu inget kan cowok cool yang waktu itu pernah kamu ceritain di café ?”, kataku memulai cerita.
“ hmmm, yang orang Indonesia? “
“ iya Heidi, dan kamu tau? Dia emang bener-bener cool banget hahahaha, namanya Revan”
“ wah? Kamu udah kenalan sama dia? Ihhhhh pengen huhu “
“ udah jangan nangis hehe, lagian aku juga ga sengaja banget akhir-akhir ini suka ketemu gitu, nah kemarin waktu aku di perpus, ketemu dong sama dia, nah disana deh kita ngobrol dikit haha “
“ ihh Keylaaaa, kok ga ajak aku sih, kan aku juga pengen kenalan huh “
“ yaudah ntar kalo ketemu lagi ya hehe “
“ bener yaa hhahaha “
“ iyaaa Heidi hehe “.
Yaa, tiba-tiba aku mulai suka sama si Revan *upsss ..

------------------------------

“ Keyla? “, panggil seorang cowok, yang suaranya gak asing lagi menurut ku.
Hmmm, Revan ! pikirku
Aku pun berbalik, daaaaaaaan …
“ Leon ! “, aku kaget ternyata cowok itu adalah Leon, ya Leon adalah mantan pacarku waktu SMA, dia mutusin aku gara-gara cewek selingkuhannya! Sama kayak Papa waktu ninggalin Mama! Cowok kayak gitu sama aja!
“ Key? Aku mau jelasin sesuatu sama kamu Key? “, pinta Leon.
“ Kamu ngapain kesini! Gausah kamu ganggu-ganggu aku lagi. Ngerti ! belum puas udah nyakitin aku hah ! PERGI !!! “, teriakku kesal.
“ tapi Key, kamu harus dengerin dulu penjelasan aku, kamu salah paham sama aku, makanya aku susul kamu kesini, please listen to me Key “
“ aku – gamau – tau lagi – tentang kamu ! ngerti ! “, aku pun pergi namun Leon menarik tanganku, dan “Aww! Sakit! Lepasin tangan aku! Kamu tuh kasar, aku gasuka! “
Terjadi sedikit perseteruan yang lumayan menghebohkan anak-anak kampus yang hanya bisa melihat kami dengan tatapan bengong, entah karena mereka tidak mengerti bahasa Indonesia atau apa, entah ..
“ hei, jangan berani sama cewek “, tiba-tiba Revan ngebelain aku, sumpah disini aku salut banget :3
“ elu siapa! Jangan ikut campur urusan gue sama Keyla ! “, ucap Leon pada Revan.
“ its okay, gue cuma gasuka aja sama cowok yang kasar sama cewek, karena menurut gue itu BANCI ! “, tegas Revan.
“ elu nyari masalah sama gue ! elu gatau gue siapa?! Hah! “, tantang Leon.
“ udah Rev, gausah di ladenin orang sinting kayak dia “, ucapku melerai.
“ Key, dia siapa? Jawab! “, Tanya Leon.
“ Bukan Urusan Lo ! “, jawabku ketus dan langsung pergi sambil menarik tangan Revan.
“ Keyla? Keyla kamu harus dengerin aku Key, Keyla ! “, teriak Leon, namun no responding.

------------------------------

“ Key, cukup “, kata Revan menghentikan langkah dan melepaskan genggaman ku.
“ kenapa Van? Makasih ya tadi kamu udah nolongin aku “, ucap ku.
“ aku cuma paling sensitive kalo liat cewek dikasarin apalagi sama cowok, aku pergi dulu “, seperti biasa lagi, berlalu dengan senyuman cool-nya. Oh My Broo !

------------------------------

Hmmm ga kerasa aku udah melewati 1 semester pertama disini, dan ga kerasa juga aku sama Heidi menjadi semakin akrab, satu lagi, aku kehilangan seseorang, yaa Revan, semenjak kejadian dengan Leon, aku gapernah melihatnya lagi, kemana dia? :(
------------------------------


Kriiing kriiiiiiiiiiiing ….
“ hallo? “, sapaku di telpon.
“ Keyla? “, ucap seorang cowok dari telpon yang tidak diketahui nomornya.
“ iya, siapa? Ada perlu apa? “, tanyaku penasaran.
“ ini aku Revan, kamu apa kabar? “
Aku tersentak kaget, “ Revan? Kamu kemana aja? Kok aku gapernah liat kamu lagi? “
“ aku pulang dulu, ada urusan yang harus aku selesaikan Key, sekarang aku udah di Paris kok, sore ini bisa ketemu? “
“ oh gitu, hmm ketemu dimana Van? “
“ di café pertama kali kita ketemu ya, jam 4 sore, gimana Key? “
“ okay, emang ada apa Van? Kok tiba-tiba banget kamu ngajak ketemu? Kangen ya? Hehe “, candaku (tapi ngarep)
“ iya, aku kangen kamu, see you for this afternoon Key “, Revan menutup telpon, dan aku hanya ternganga, entah apa itu bualan, apa itu keseriusan. Oh My Broo !

------------------------------

“ Revan? “, panggilku.
“ hei, lama ga ketemu ya. Duduk Key “, Revan mempersilahkan aku duduk. Hmmm kok dia jadi beda banget gini ya? Pikirku. Tapi ga apa-apa lah hahaha ..
“ thanks, hmm by the way, kenapa nih ngajak ketemu?hehe “
“ aku pengen ngenalin kamu sama seseorang Key “
“ siapa Van? “
“ sebentar lagi dia dating, tunggu aja ya, sambil makan aja gimana? “
“ boleh hehe “
“ okay waiting “

And a few minutes,
“ Tuan, ibu sudah datang “, bisik seorang Bapak-Bapak kepada Revan.
“ oke, nanti saya ke mobil “, bisik Revan.
“ siap Tuan “, Bapak itu pun pergi kembali ke mobil yang berada tidak jauh dari tempat kami makan.
“ Key, aku ke mobil sebentar ya ? “, ucap Revan manis.
“ okay Van “

Aku penasaran bin perasanan, sebenarnya ada apa ini? Pertanyaan yang sangat sulit ditebak.
Dan tidak lama kemudian, Revan keluar dari mobilnya, menuju meja makan, dengan mendorong sebuah kursi roda, dengan seorang wanita tua yang sudah sangat renta, entah itu siapa. Apa maksudnya semua ini??

“Key, kenalin, ini Mama aku “, ucap Revan sambil memperkenalkan Mamanya kepada ku.
“ selamat sore Tante? Saya Keyla “, ucapku manis kepada Mama Revan.
Namun aku heran, kenapa Mama nya hanya diam, tidak berbicara, hanya tersenyum.
“ Key, Mama aku seneng bisa kenalan sama kamu, maaf, Mama aku gabisa ngomong dan gabisa melihat Key “, jelas Revan.
“ oh, maaf Tante, saya gatau, maaf Van? “
“ iya ga apa-apa Key “, ucap Revon tersenyum sangat manis.
“ mungkin kamu sering nanya kan, kenapa aku jutek, kenapa aku gasuka ngomong banyak sama orang, ya karna ini Key, aku juga pernah bilang aku gasuka liat cowok kasar sama cewek, karna Mama aku kayak gini Key, dulu waktu keluarga aku masih utuh, aku pikir kebahagiaan itu bakal abadi, tapi ternyata, Papa aku ninggalin Mama aku demi orang lain, sampe dia membuat Mama seperti ini. Semenjak itu aku jadi dingin sama setiap orang, siapa pun itu. Tapi aku gatau, kenapa sama kamu, aku bisa kembali tersenyum kayak dulu lagi, karena kamu aku bisa jatuh cinta Key “, jelas Revan.

Aku tersentak kaget setelah mendengar cerita Revan, kaget akan pengakuannya yang bilang jatuh cinta sama aku, dan lebih kaget dengan kisah kehidupannya yang hamper sama dengan kehidupan keluargaku.

Semenjak itu aku berpikir, bahwa aku masih beruntung memiliki seorang Mama yang begitu sempurna walau tanpa seorang Papa.
Ya Tuhan, dosa sekali aku ini, selalu mengeluh, selalu menyalahkanmu atas segala yang terjadi di kehidupanku, maafkan aku Tuhan.

“ Van, jujur aku kaget banget pas kamu bilang gitu, dan jujur aku juga cinta sama kamu, makanya aku bener-bener ngerasa kehilangan kamu banget semenjak kamu gaada disini. Dan satu lagi, ternyata kehidupan kita sama, sama-sama pahit, tapi kita harus tetap bersyukur, karena Tuhan selalu memberi yang terbaik untuk umatNya. Thanks Revan, kamu udah nyadarin aku dari segala masalah-masalah di hidupku “
“ iya Key, aku juga. Dan di hadapan Mama aku, aku mau melamar kamu, will you marry me? “
Dan itulah kata-kata terindah yang Revan ucapkan untukku, “ yes, I do “
Oh My Broo ! :)


Sabtu, 04 Mei 2013

Love For You

Jakarta, Soekarno - Hatta Airport, 03.47 pm.

hmmmm, akhirnya gue nyampe di tanah kelahiran gue, Jakarta :)
" duh, handphone gue lowbatt lagi. gimana gue mau ngehubungin Papa kalo gini ", gue bingung kudu ngapain, celingak celinguk kayak orang gila. Gue jalan aja terus sambil nyari makan, laper soalnya hehehe ..
" hmmm, apa itu yang disuruh papa ngejemput gue? " pikir gue, setelah gue baca tulisan nama gue di salah satu orang yang menjemput. samperin aja kali yaa?

" hey? ka... ", belum beres gue ngomong, dia langsung memotong pembicaraan gue.
" Bela yaa? lama banget sih lu? gue udah nungguin lu dari 1 jam yang lalu tau? yaudah hayu langsung aja, gue buru-buru soalnya ". cowok itu langsung narik tangan gue dan menuntun gue masuk ke mobilnya.
" ehmm tapi kamu siapa? ", tanya gue bingung.
" udah gak usah banyak tanya, udah untung gue mau jemput lu ", jawabnya cuek. Cowok itu langsung memasang headset di kedua telinga nya.
" ihh ini orang belagu banget sih, masa iya ini supir Papa? ", pikir gue masih bingung.

mobil pun melaju, tapi kok jalan yang dilalui ke rumah gue beda yah?
" ehhh ehh bentar! kita mau kemana sih? ", bentak gue, gue takut diculik soalnya heuuu.
" lu bawel banget sih jadi cewek? yaa mau ke rumah lah, gue lewat jalan pribadi gue, biar gak macet, mending lu tidur aja deh, ntar gue bangunin kalo udah nyampe ", jawabnya dan langsung memasang kembali headset di kedua telinga nya.

"yaudah deh, mending gue tidur aja kalo gini" , pikir gue.

sesampainya di rumah..
" heh? Bela? bangun lu, udah nyampe nih, yaelaah ", pintanya sambil membangunkan gue.
" udah nyampe? ini rumah siapa? ", gue celingak celinguk kebingungan.
" rumah gue lah, masa rumah lu, yaudah turun deh, gue mau ke studio sekarang, mau latihan ".
" wait, ini bukan rumah gue. lu siapa sih sebenernya? Lu supir barunya Papa kan? ".
" yaa emang bukan rumah elu, gue Tyo, anaknya Tante Hera, dan Tante Hera itu Nyokap gue, yang punya rumah ini. puas lu?! "
" elu salah orang, gue Libela Azalea Rinaldo, gue udah nyangka dari awal juga, lu pasti salah orang! "
" what? shit! terus gue salah orang gitu? tapi nama lu Bela kan? berarti bener ".
" iya nama gue Bela, nama Bela kan banyak. Makanya lain kali lu tanya2 dulu dong kalo mau jemput orang ", bentak gue kesel.
" ehh salah siapa yang gak bilang kalo lu bukan Bela yang gue maksud! yaudah deh, lu pulang aja naik taksi, gue gak ada waktu mau nganterin lu pulang, dan satu lagi, gue BUKAN SUPIR ".
" ehh lu gak bisa kayak gini dong! lu harus nganterin gue balik! tanggung jawab dong lu! "
" sorry yaa, gue gak punya waktu, ngerti lu!? ", dia pun langsung pergi dan ninggalin gue sendiri di depan rumahnya yang gue gak tau ini dimana, shit!
" brengsek banget sih tuh cowok! mana handphone gue lowbatt ", gerutu gue.

to be continued . . . 

Love For You

Jakarta, 02.00 pm
" Tyo? Kamu lagi dimana? Mama bisa minta tolong gak? ", pinta Mama di telpon.
Nama gue Tyo, gue cowok paling cool di kampus, anak band, dan banyak disukai cewek-cewek di kampus. " Tyo lagi di jalan Ma, mau latihan sama anak-anak di studio, ada apa Ma? ".
" Gini loh, kamu tau kan Bela, anak nya Tante kamu yang di Paris? "
" Ohhhh, yang mana yaa Ma? Lupa hehe "
" ihh Tyo masa sama sepupu sendiri lupa. gini deh, Mama kan mau ada arisan nih sekarang, kamu bisa gak gantiin Mama jemput Bela di Airport? yaa Tyo? ", bujuk Mama.
" yaaah Mama, kan Tyo mau latihan Ma? Gak enak sama anak-anak udah pada nungguin di studio, mana Tyo udah telat banget loh? kenapa gak nyuruh Pak Budi aja yang jemput? "
" kan Pak Budi nganterin Mama ke rumah temen Mama arisan? Lagian Pak Budi kan gak kenal sama Bela? ayo dong Tyo bantuin Mama yaaa? "
" Tyo kan juga gak tau Bela yang mana Ma? ntar kalo salah orang gimana? "
" Yaudah mending sekarang kamu pulang dulu, ntar Mama kasih tau yang namanya Bela, okay? ", Mama langsung menutup telpon.
" Tapi Ma? .. Ma? ", panggil Tyo, " si Mama kebiasaan deh nutup telpon, orang belum beres ngomong juga".

yaa karena gue sayang sama Nyokap gue, akhirnya gue pulang dan izin latihan ke temen-temen band gue.

Sesampainya di rumah, Mama udah berangkat ke rumah temennya, dan Mama cuma nitipin kertas bertuliskan nama " BELA ", what is that?!
yaa akhirnya gue terpaksa langsung ke airport buat jemput sosok cewek yang bernama Bela itu, gak jelas banget gue, jemput orang yang gue gak tau gimana sosok orangnya.

Soekarno - Hatta Airport, 03.00 pm

buseeet! gue udah nungguin 1 jam tapi belum ketemu juga.
gue sampe hampir ketiduran.
" ini orang yang namanya Bela kemana sih? mana gue ngantuk lagi ahh.. ", gue berdiri di depan pintu kedatangan sambil memegang kertas bertuliskan BELA.

to be continued . . .

Love For You

Libela Azalea Rinaldo
yaa itu nama gue. Panggil aja Bela, simple nya.
hmmmm, cuaca di Paris pagi ini bener-bener sejuk, tapi sayangnya ini adalah pagi terakhir gue di Paris. Siang ini gue balik ke Jakarta, kangen sama bokap hehehe...

10.05 am
kriiiing kriiiing ...
" Iya Pa? ", sahut gue di telpon.
" Bel, kamu udah prepare kan? inget loh, jangan sampe ada yang ketinggalan? Tiket pesawat juga stay - in di tas kecil kamu ", perintah Papa.
" Iya siap Bos! Bela gak akan lupa kok, Papa udah ke 23 kalinya ngingetin Bela, gak akan lupa Pa hahaha "
" Hehe kamu kan pelupa Bel, makanya Papa ngingetin kamu. Oh iya, Papa gak bisa jemput kamu di Airport, soalnya Papa ada meeting dadakan. Ntar, Papa suruh supir Papa yang baru buat jemput kamu di Airport, okay Libela? "
" Okay Pa, Bela mau check in dulu yaaa, handphone Bela lowbatt lupa di charger, ntar Bela hubungi lagi kalo udah di Jakarta yaa Pa? see you Pa "
" Iya sayang, hati-hati di jalan yaaa "
" Iya Papa sayang, dadaaaaah ".

Papa emang gitu deh, masih aja anggep gue gadis kecilnya. Papa itu superhero buat gue, kadang gue kangen akan sosok Mama, yang sampe sekarang pun gue gak pernah ketemu sama sosok Mama. ahhh shit! ngapain gue kangen sama sosok Mama? Toh gue udah cukup punya Papa, yang bisa menjadi sosok Papa sekaligus Mama buat gue.

to be continued . . .

Kamis, 02 Mei 2013

Cinta Tak Berwujud

     Kisah sepasang sahabat yang saling jatuh cinta, namun tidak saling mengungkapkan. Di sisi lain, saling menyimpan sebuah rahasia. Kara mengidap penyakit ginjal dan Rano mengidap penyakit kanker otak stadium akhir.
     Kara adalah seorang cewek cantik yang mempunyai hobi menulis novel dan bercita-cita tinggi untuk menjadi seorang penulis terkenal.
     Rano adalah sahabat Kara, cowok cool, pendiam tapi care sama Kara, yang hobi melukis dan pengen banget ngelukis wajah Kara buat jadi cover novel Kara hehehe..
     Suatu saat, Rano menghilang karena mengetahui bahwa Kara sudah memiliki seorang kekasih, namanya Fido. 6 bulan berlalu, Rano kembali saat hari perilisan novel perdana Kara.
     1 minggu kemudian, saat Rano ingin menemui Kara di rumahnya, ternyata Rano melihat Kara tidak sadarkan diri di halaman belakang rumahnya. Rano pun membawa Kara ke Rumah Sakit dan akhirnya Rano tau bahwa Kara mengidap penyakit ginjal.
     3 hari berlalu, Kara pun sadar dari koma. Kara bersandar dan mencari sosok Rano, namun yang tertinggal hanya sebuah surat kecil dan sebuah lukisan dari Rano. Dari surat itu, Kara akhirnya tau bahwa rano benar-benar mencintainya, namun waktu tidak berpihak, Rano telah pergi dan tidak akan pernah kembali. Yang tersisa hanya kenangan dan lukisan yang menggambarkan betap besar rasa sayang dan cinta Rano kepada Kara.


 " dengan ginjalku, aku akan selalu ada disini, bersamamu, selalu ... " :)

Rabu, 03 April 2013

just for share about my life

Pah .. Mah .. ingin rasanya aku bercerita tentang kerasnya hidup di dunia ini, tentang mereka yang telah menyakiti, tentang mereka yang mengabaikan perasaan ini.
tapi semua tertahan saat aku tau ada sebuah tangisan dibalik senyuman kalian..